|  | 
| 
Namanya
 terdengar bombastis. Padahal, sosoknya bukanlah tanaman raksasa nan 
kuat hingga mampu menembus perut Bumi. Nama yang terkesan melambangkan 
"kedigdayaan" itu rupanya berkaitan dengan daya linuwih (kemampuan 
lebih) yang dipunyainya, seperti diyakini banyak orang selama ini. Ia 
mampu membuat pria kokoh dalam urusan ranjang, tak ubahnya sepotong 
pasak raksasa yang sanggup menghunjam Bumi. Tengok saja khasiatnya. Pasakbumi mampu meningkatkan gairah seksual, kadar testosteron, jumlah sel sperma dalam sperma, kecepatan gerak sel sperma, dan intensitas ereksi. Tak berhenti di situ. Ia juga tangguh melawan biang keroknya penyakit malaria. 
Mirip yohimbin 
 
Penelitian 
farmakologis menggunakan tikus sebagai hewan percobaan membuktikan hal 
itu. Ekstrak etanolik (menggunakan pelarut etanol) akar pasakbumi 
membuat tikus jantan menjadi sangat aktif terhadap tikus betina. 
Namun,
 sejauh ini senyawa bioaktifnya yang bikin tikus jantan mabuk kepayang 
belum diketahui. Diperkirakan, senyawa itu alkaloid, senyawa dengan 
struktur kimia menyerupai yohimbin dalam tumbuhan Pausinytalia yohimbe (K. Schum.) Pierre. Diduga pula, mekanisme kerja afrodisiak akar pasakbumi mirip dengan P yohimbe. 
Rupanya,
 hal itu mengandung kontroversi karena yohimbin dinyatakan tidak 
terbukti memiliki aktivitas sebagai afrodisiak. Karena itu, pasti ada 
senyawa lain yang mungkin memiliki aktivitas sebagai afrodisiak. 
Akhirnya diketahui, senyawa itu ternyata adalah kuasinoid. Tanpa mempersoalkan senyawa bioaktifnya, kenyataan menunjukkan bahwa ekstrak etanolik atau pun ekstrak akuatik (menggunakan pelarut air) akar pasakbumi saja sudah menunjukkan sifat afrodisiak. Dari percobaan diketahui, tikus jantan yang diberi ekstrak akuatik dan etanolik akar pasakbumi menjadi lebih aktif terhadap tikus betina ketimbang tikus jantan yang tidak mendapat ekstrak yang sama. 
Bahkan
 saking aktifnya, tikus jantan sampai menabrak dinding pemisah kandang 
agar bisa masuk ke kandang betina. Sebaliknya, tikus jantan yang tidak 
dikasih ekstrak akar pasakbumi tenang-tenang saja tingkah lakunya. Ini 
diperkuat oleh penelitian H.H. Ang dan MIK. Sim bahwa ekstrak akar 
pasakbumi benar-benar membangkitkan nafsu seksual tikus jantan sampai 
berkali-kali menunggangi tikus betina, mengalami ejakulasi, dan 
sebagainya. Penelitian yang sama bahkan menunjukkan, ekstrak akar 
pasakbumi meningkatkan indeks ereksi penis tikus jantan. Menurut Prof Dr Johari Mohd. Saad, dari Universiti Malaya, jumlah sperma tikus jantan itu juga meningkat dan gerakannya lebih cepat dibandingkan dengan yang tidak diberi ekstrak akar pasakbumi. Malah, jika tidak ada tikus betina dalam kandang, tikus jantan yang diberi ekstrak akar pasakbumi akan melakukan tindakan homoseksual terhadap tikus jantan lain. Namun, bila tikus betina disuntik dengan ekstrak pasakbumi, ia justru ogah melakukan hubungan suami-istri. 
Khasiat lainnya, pasakbumi juga meningkatkan kadar testosteron. Hasil kajian secara in vitro
 oleh Prof. Dr. Johari Mohd. Saad menggunakan homogenat testes penderita
 kanker prostat memperlihatkan, pemberian ekstrak akar pasakbumi 
meningkatkan kadar testosteron darah. Hormon ini berfungsi mengembangkan
 dan memelihara ciri-ciri kelamin sekunder pada pria serta membantu 
sel-sel pembentuk spermatozoa dalam melakukan tugasnya. 
Selain
 itu, testosteron juga memiliki kerja anabolik, yakni meningkatkan 
pembentukan zat putih telur, terutama protein otot, sehingga tubuh 
menjadi kekar. Testoteron dapat pula menekan pembentukan gonadotropin
 oleh hipofisa. Namun, perlu diketahui, zat-zat androgen tidak boleh 
diberikan pada penderita kerusakan hati atau kanker prostat. Karena itu,
 seyogyanya pasakbumi tidak dikonsumsi oleh penderita kanker prostat atau gangguan fungsi hati. 
Di luar urusan ranjang, pasakbumi ternyata ampuh untuk melumpuhkan Plasmodium falciparum
 strain Thailand yang sudah kebal terhadap banyak obat antimalaria. Dari
 penelitian diketahui, pasakbumi juga memiliki aktivitas antimalaria. 
Aktivitas tertinggi ditunjukkan baik oleh ekstrak kloroformik (dengan 
pelarut kloroform) maupun ekstrak I-butanolik (dengan pelarut I-butanol) akar pasakbumi. 
Senyawa
 bioaktif yang berkhasiat terhadap malaria itu ialah senyawa erikomanon 
yang lebih aktif ketimbang obat malaria klorokuin. Senyawa eurikomalakton dan eurikomanol yang terkandung di akar pasakbumi juga memiliki aktivitas antimalaria meskipun hanya sebesar 60 - 70% klorokuin. 
Tata nama kacau 
 
Nama
 pasakbumi itu sendiri mungkin nama rekaan atau ciptaan baru yang 
bertendensi komersial. Sebab, munculnya nama pasakbumi bersamaan 
waktunya dengan diketahuinya penggunaan tumbuhan itu sebagai obat kuat 
oleh masyarakat di pedalaman Kalimantan. Lagi pula, ada informasi yang 
mencoba menghubungkan bentuk akar tumbuhan itu dengan ajaran signatura (the doctrine of signature, kesimpulan berdasarkan tanda-tanda pada tumbuhan). 
Lepas
 dari itu, nama pasakbumi masuk akal. Faktanya, akar tunggang tumbuhan 
ini kokoh dan tegak lurus menusuk ke dalam tanah seolah-olah menuju ke 
pusat Bumi. Orang pun menganggapnya bagaikan pasak Bumi. Pasakbumi 
akhirnya dianggap nama paling tepat untuk tanaman ini. 
Dulu,
 pemerintah dan pihak swasta pernah meminta kepada pihak Herbarium 
Bogoriense -Lembaga Biologi Nasional untuk memberi kepastian tentang 
identitas pasakbumi. Namun, contoh tumbuhan yang mula-mula dikirimkan ke
 instansi itu ternyata berasal dari jenis tumbuhan lain. Maka terjadilah
 kekacauan tata nama di berbagai media cetak. Ketika contoh tanaman itu 
kembali dikirim, sayang sekali yang dikirim bukan tanaman utuh. Ada yang
 mengirimkan akarnya saja, ada yang akar dan daunnya. Untungnya, 
bagian-bagian itu berasal dari satu jenis tumbuhan. Dari hasil determinasi contoh yang salah dan berbeda-beda itu, nama ilmiah yang pernah diberikan kepada masyarakat pun lantas berbeda-beda. Setelab ada contoh lumayan lengkap yang dikirimkan oleh seorang asisten apoteker dari Banjarmasin, barulah determinasi mengarah kepada Eurycoma longifolia Jack. 
Baru sekitar Februari - Maret 1973, identitas pasakbumi dapat dipastikan, yakni Eurycoma longifolia Jack dari suku Simarubaceae. Apalah arti sebuah nama, kata seorang pujangga. Yang penting, pasakbumi tidak mengumbar janji. (Intisari) | 
Pasak Bumi, bukar sekedar janji
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

 
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.