Khasiat-khasiat Tanaman Herbal di Indonesia


Berikut ini beberapa khasiat tanaman herbal di Indonesia.

Lempuyang Emprit = Zingiber Amaricans

Kandungan senyawa : Minyak Atsiri = Sekuiterpenketon (u/ turunkan panas). Umumnya yg digunakan adl : rimpangnya (warnanya putih kekuningan, rasanya pahit)

Kunyit = Curcuma Longa

Kandungan senyawa : Minyak Atsiri, Curcumin, turmeron & Zingiberen yg berfgs sbg anti-bakteri, anti-oksidan & anti-inflamasi (anti-radang). Selain sbg penurun panas, campuran ini jg dpt meningkatkan daya tahan tubuh. Umumnya yg digunakan adl : rimpangnya, (warnanya pranye)

Sambiloto = Andrographis Paniculata

Seluruh bagian tanamannya dpt digunakan (daun & batang). Kandungan senyawa : Andrografolid Lactones (zat pahit), diterpene, glucosides & flavonoid yg dpt menurunkan panas, mineral (K, Ca, Na). Andrografolid : u menurunkan gula darah. Penelitian di Thailand bhw : 6 gr sambiloto sama efektifnya dgn parasetamol. Khasiat : Atasi kencing-manis, meningkatkan kekebalan tubuh, atasi hepatitis, disentri, flu, demam, radang amandel, radang ginjal, paru, bronchitis, atasi kanker, TBC, hypertensi, kusta, keracunan, kencing nanah, kencing manis.

Pegagan = Centella Asiatica L. = Daun Kaki Kuda

Tumbuh liar dipadang rumput, tepi selokan, sawah atau ditanam sbg penutup tanah, sbg tanaman sayur, merayap menutupi tanah, daun warna hijau berbentuk spt kipas ginjal. Hidup di tanah yg agak lembab, cukup sinar matahari atau agak terlindung. Dapat ditemukan didataran rendah sampai daerah dgn ketinggian 2.5 m dpl. Kandungan senyawa : Triterpenoid, saponin, Hydrocotyline & Vellarine.

Kandungan Kimia : Asam Asiatat, B-Karioneta, B-Kariofilen, B-Elemena, B-Farnesen, B-Sitosterol, Brahminosida, Asam Brahmat, Brahmosida, Asam Sentelat, Asam Sentolat, Asam Elaiodat, Iso-Tankunisida.

Manfaat : Utk penurun panas, re-vitalisasi tubuh & pembuluh darah, memperkuat struktur jaringan tubuh, radang hati disertai kuning.
Pegagan bersifat menyejukkan/mendinginkan, menambah tenaga & menimbulkan selera makan.
Digunakan u memperlancar aliran darah ke otak (makanan otak), shg tajam berfikir & meningkatkan saraf memory otak.

Daun : Re-Vitalisasi sel & pembuluh darah, anti-infeksi, anti-bakteri, menurunkan panas & demam, diuretic, pembengkakan hati, meningkatkan kesuburan wanita, mengurangi gejala asma, mengobati hipotensi.

Herba : Radang hati disertai kuning, campak, demam, sakit tenggorokan, asma, bronchitis, radang pleura, radang mata merah, keputihan, infeksi, batu saluran kencing, tekanan darah tinggi/hipertensi, rheumatism, pendarahan (muntah darah, batuk darah, mimisan, kencing darah), wasir, sakit perut, disentri, cacingan, tdk nafsu makan, lepra, TBC, keracunan makanan (jengkol, udang, kepiting), keracunan bhn kimia/obat2an.

Temulawak = Curcuma Xanthorhiza Roxb

Tumbuh liar dihutan jati & padang alang2, biasa terdpt ditempat terbuka yg terkena sinar matahari & tumbuh didataran rendah sampai dataran tinggi. Hasil maximal baiknya ditanam pd ketinggian 200-600 m dpl. Penampilan mirip temu putih, hanya warna bunga & rimpangnya berbeda. Bunga temulawak berwarna putih kuning atau kuning muda, sdgkan temu-putih berwarna putih dgn tepi merah. Rimpang temulawak berwarna jingga kecoklatan, sdgkan rimpang bagian dalam temu-putih berwarna kuning muda. Temulawak memiliki zat aktif : Germacrene, Xanthor-rhizol, Alpha-Betha-Curcumena, dll.

Manfaat : Sbg anti-inflamasi (anti-radang), anti-biotik, meningkatkan produksi & sekresi empedu, segarkan badan. Sejak dulu digunakan sbg : obat penurun panas, merangsang nafsu makan, mengobati sakit kuning, diare, maag, perut kembung & pegal2.

Kegunaan : Menurunkan kolesterol, panas badan, sakit kuning, radang ginjal, radang kronis, kandung empedu, mencegah peny. Hati, menghilangkan rasa nyeri, menyegarkan badan, perut kembung, sembelit, diare, mengurangi rasa nyeri sendi, pegal linu, rematik, menambah ASI, memulihkan kesehatan stl melahirkan, haid tdk lancer, wasir, tonikum & anti-bakteri.

Temu Putih = Curcuma Zedoaria

Tumbuh ditanah yg gembur, subur, mengandung bhn organic yg tinggi, drainase yg baik. Temu putih dpt tumbuh pd ketinggian 250-1000 m dpl. Kandungan Kimia : Ribosome Inacting Protein (RIP), Zat Anti-oksidan.

Kegunaan : Nyeri waktu haid, tdk datang haid, pembersih darah stl melahirkan, memulihkan gangguan pencernaan makanan, sakit perut, rasa penuh & sakit di dada, limpa, anti-kanker, atasi kista, masalah pada perut.


Bawang Merah = Allium Cepa L

Kandungan senyawa : Minyak Atsiri, Sikloaliin, Metilaliin, Kaemferol, Kuersetin & Floroglusin.

Daun Kembang Sepatu = Hibiscus Rosa Sinensis

Selain daun kembang sepatu, dpt jg digunakan daun sirih atau daun kapuk. Kembang sepatu mengandung : Flavonoida, Saponin & Polifenol. Daun Sirih mengandung : Flavonoida, Saponin, Polifenol & Minyak Atsiri. Daun Kapuk mengandung : Flavonoida, Saponin & Tanin.

Bawang Putih = Garlic = Allium Sativum

Terbuat dr suing bwg-pth pilihan mjd serbuk kering bwg-pth. Khasiatnya untuk menurunkan kadar lemak darah shg mengurangi resiko peny jantung, menurunkan hypertensi, meningkatkan daya tahan tubuh, menormalkan sirkulasi & kolesterol darah, menormalkan penglihatan rabun dekat, memperbaiki sys pencernaan, mengurangi gejala rematik, atasi kesemutan, de-toxifikasi racun & efektif sbg anti-biotik, anti-bakteri, anti-jamur & keputihan.

Kontra : Tdk dianjurkan untuk darah rendah & pasien alergi terhadap bawang putih & tukak lambung.

Side efek : gangguan lambung. Kolesterol : Salah satu jenis lemak yg dibuat di hati & ditemukan pada makanan hewani. Kolesterol diperlukan oleh fungsi tubuh yg penting untuk : Membangun dinding sel, lindungi jaringan saraf, membuat hormone. Bila kelebihan kolesterol akan berdampak negative.

Type kolesterol :

  • Kolesterol Baik = HDL = High Density Lipo-protein : HDL dlm jml tinggi diperlukan u angkut LDL dr darah -> back ke hati u dihancurkan

  • Kolesterol Jahat/Buruk = LDL = Low Density Lipo-protein :Kadar LDL yg tinggi sebabkan : hypertensi, jantung, stroke, gagal ginjal.

Kolesterol sebabkan terbentuknya plak pd dinding pembuluh darah shg pembuluh drh mjd sempit, sp supply Oksigen u jar tbh macet.
Bila pembuluh drh yg macet pd : jantung -> serangan jantung, pd otak -> Stroke, pd ginjal -> g`gal ginjal.

Dr. Yu-Yan Yeh : “Garlic include seny = Allir-Sulfur u hambat bio-sintesis kolesterol did lm hati.

Kandungan kimia : Minyak atsiri, senyawa fosfor, tuberkulodis, dsb.


Meniran = Phyllanthus Ninuri L.

Tinggi tanaman hingga 1 m, tumbuh liar, daun berbentuk bulat tergolong daun majemuk bersirip genap.
Seluruh bagian tanaman ini dpt digunakan.

Kandungan senyawa : Lignan, Flavonoid, Alkaloid, Triterpenoid, Tanin, Vitamin-C, dll. Manfaat : Menurunkan panas & meningkatkan daya tahan tubuh.

Lidah-Buaya = Aloe-Vera L.

Tumbuh liar ditempat berudara panas tapi sering ditanam di pot & pekarangan rumah sbg tanaman hias.

Kandungan kimia: Aloin, Barbaloin, Aloe-Emolin, Aleonin, Aloesin

Kegunaan : Anti-biotik, penghilang rasa sakit, merangsang pertumbuhan sel baru pd kulit, cacingan, susah buang air kecil, sembelit, batuk, diabetes, radang tenggorokan, menurunkan kolesterol.


Bee-Pollen

Bee-pollen adl : Serbuk sari bunga jantan yg diambil oleh lebah & digunakan sbg makanan pokok dari seluruh koloni lebah madu. (tepung sari bunga)

Kandungan kimia : Protein (asam amino bebas), Vitamin (B-Complex & Asam Folat, Vit A-C-D-E), Beta-carotene, selenium, Lesitin, karbohidrat, mineral. Asam Glutamat : zat aktif u sel jar. Otak, nafsu-makan pd anak, atasi epilepsy.

Kegunaan : Meningkatkan daya tahan/kekebalan tubuh, memperlambat proses penuaan & menghaluskan muka, menurunkan kolesterol, memperlancar fungsi pencernaan, mengobati asma, meningkatkan kesuburan bagi pria & wanita, lancarkan peredaran darah merah & meningkatkan kadar Oksigen hingga 25% lebih banyak u konsentrasi & daya piker tajam dari anak2 s/d dewasa, tingkatkan stamina & vitalitas tubuh, turunkan kolesterol, atasi asma.

Bangle = Zingiber Purpureum Roxb. Purple-Ginger.

Tumbuh pd daerah yg cukup kena sinar matahari Khasiat : Mengurangi lemak tubuh -> mengurangi berat badan, pelangsing.
Sembuhkan cacingan, demam, masuk-angin, gangguan mata, pusing krn deman, nyeri sendi, perut mulas, sakit kuning, peluruh kentut/Karminatif, peluruh dahak/Expectorant, pembersih darah.

Dalam rimpang bangle terdpt zat aktif u tingkatkan aktifitasenzim Lipase u hidrolisis lemak tubuh Bangle tidak disarankan u ibu hamil. Khasiat bangle dgn herbail lain= ok Kandungan kimia : Minyak atsiri (sineol, tinen), dammar, pati, flavonoid & tanin

Celery = daun Seledri = Apium Graviolen L.

Yang digunakan : daun & batangnya. Daun & batang seledri paling byk simpan kandungan aktif yg berkhasiat. Akar seledri dihindari karma terdapat racun.

Khasiat : Ringankan gejala hypertensi ringan, normalkan kadar asam urat dlm darah, me(-)i rasa sakit pd sendi akibat asam-urat, lancarkan sirkulasi darah, turunkan tekanan darah, normalkan gula darah, jaga kesehatan jantung, tulang, sendi & atasi infeksi saluran kencing & menetralisir efek degeneratif & radikal bebas.

Kandungan Kimia : glikosida, Apiin, Isoquersetin, Umbilliferon, Mannite, Inosite, Asparagin, Glutamin, Cholin, Linamaros, Pro-vitamin A, Vit-B, Vit-C. Pada daun : Minyak Atsiri, protein, Kalsium, garam fosfat.

Tidak disarankan : Penderita darah rendah

Kumis-Kucing = Orthosiphon Aristatus O.

Khasiat daun : Meluruhkan batu urin/batu-ginjal, menurunkan kadar gula darah, rematik, anti-radang & melancarkan air seni

Kandungan Kimia : Senyawa Kalium, glukosida, minyak atsiri, sapotonin, ortosifonida & flavon (sinansetin, cupatorin, scutellarein, tetra-metil eter, salvigenin, rhamnazin). Kandungan Saponin & Tannin pd daun bisa jg mengobati keputihan.

Kandungan ortosifonin & garam Kalium (terutama pd daunnya) adl: komponen utama yg membantu larutnya asam urat, fosfat & oksalat dlm tubuh manusia (terutama dlm kandung kemih, empedu maupun ginjal) shg dpt cegah endapan batu ginjal

Mahkota Dewa = Phaleria Macrocarpa

Khasiat buah : Anti-kanker, anti-tumor, anti-disentri, anti-insekta, hepato-toxic, atasi diabetes, hypertensi, hepatitis, rematik & asam urat

Buahnya mengandung : Saponin, Alkaloid, Polifenol, Plavonoid, Lignan, Minyak Atsiri, Sterol (yg berkhasiat sembuhkan berbagai penyakit kronis spt kanker, diabetes mellitus dsb)

Kasiat daun : Atasi TBC, radang mata & tenggorokan. Wanita hamil & bayi dilarang konsumsi mahkota-dewa karma kandungan kimianya sangat aktif.
Kelebihan dosis : pusing & mual

Paria = Momordica Charantia L.

Khasiat : Atasi batuk, radang tenggorokan, demam, malaria, nafsu-makan, sariawan. Diabetess, cacingan, disentri.

Sambung-Nyawa = Gynura Procumbens L.

Khasiat : Anti-bakteri, obati jantung, radang tenggorokan, batuk, sinusitis, polip, amandel.

Daun Sendok = Plantago Mayor

Khasiat : Atasi gangguan pd saluran kencing, batu-empedu & prostate (Sembuhkan radang saluran kencing, radang prostate)

Mengkudu = Noni

Khasiat buah : Meningkatkan vitalitas tubuh, menurunkan gula darah & tekanan darah, anti-septic, anti-radang, penyembuhan liver, stroke.

Keladi Tikus = Rodent-Tuber = Typhonium Flagelliforme

Khasiat : Hentikan &mengatasi kanker serta penyakit berat lain seperti hepatitis. Tidak dianjurkan untuk direbus, hanya akan mengurangi khasiatnya saja.

Berbagai sumber

TANAMAN OBAT - SOSOR BEBEK

TANAMAN OBAT - SOSOR BEBEK PDF Cetak E-mail

Penilaian Pengunjung: / 3
TerjelekTerbaik 
TANAMAN  OBAT - SOSOR  BEBEK

 Tanaman obat SOSOR  BEBEK
Kalanchoe pinnata (Lam.)Pers.
 
KLASIFIKASI : Sosor bebek disebut Kalanchoe pinnata (Lam.) Pers.  termasuk ke dalam famili Crassulaceae.  Tanaman ini dikenal dengan nama daerah daun sejuk, cocok bebek, ceker itik, daun ancar bebek, tombu daun, kayu temon, mamala dan kabi-kabi.

SIFAT KIMIAWI : Tumbuhan ini kaya dengan berbagai kandungan kimia yang sudah diketahui, a. l:  ZatAsam lemon, asam apel, Vitamin C, quercetin-3-diarabinoside, kaemferol-3-glucoside.

EFEK FARMAKOLOGIS : Dalam farmakologi Cina dan pengobatan tradisional lain disebutkan bahwa tanaman ini memiliki sifat : agak asam, baulemah, dingin. Antiradang, menghentikan pendarahan, mengurangi pembengkakan dan mempercepat proses penyembuhan.

BAGIAN  TANAMAN YANG  DIGUNAKAN : Efek farmakologi ini diperoleh dari penggunaan  seluruh tanaman dan pemakaian segar.

PENYAKIT YANG DAPAT DISEMBUHKAN DAN CARA PENGGUNAANYA
Berdasarkan berbagai literatur yang mencatat pengalaman secara turun-temurun dari berbagai negara dan daerah, tanaman ini dapat menyembuhkan penyakit-penyakit sebagai berikut :
1. Nyeri lambung (gastritis), diare. Airperasan 5 lembar daun sosor bebek ditambah sedikit garam, minum.   
2. Muntah darah. Daun sosor bebek 7 lembar dilumatkan, campur arak dan gula merah (gula enau), di tim, minum hangat-hangat.
3. Sendi-sendi sakit ( rheumatik). Seluruh tanaman sosor bebek seberat 30 gr direbus, minum airnya, atau Daun sosor bebek4 lembar, adas 1 sendok the, pulosari 1   jari,  gula enau 2 jari, air 3 gelas, rebus sampai ¾ nya, sesudah dingin disaring, minum 3 kali sehari @ ¾ gelas.
4. Wasir. Daun sosor bebek dicuci bersih, diangin-anginkan sampai kering, dibuat menjadi bubuk. Pemakaian satu sendok makan bubuk diseduh air panas ¾ cangkir, ditambah madu 1 sendok makan, minum hangat-hangat sehari 3 kali.
5. Disentri, diare, menurunkan demam. Daun dilumatkan sebagai tapal diperut, dipakai sehari 2 kali.
6. Bisul, koreng, mastitis, memar. Daun sosor bebek 30 – 60 gr dilumatkan, ambil airnya (peras) ditambah madu, sisa perasan daun ditempelkan di bagian yangsakit sebagai tapal.
7. Radang amandel. Daun 5 – 10 lembar dilumatkan, ambil airnya untuk kumur-kumur.
8. Radang telinga luar (otitis externa). Daun 5 – 10 lembar dilumatkan, ambil airnya untuk tetes telinga.

TANAMAN OBAT BELUNTAS

TANAMAN OBAT BELUNTAS PDF Cetak E-mail

Penilaian Pengunjung: / 2
TerjelekTerbaik 
TANAMAN  OBAT - BELUNTAS

TANAMANOBAT - BELUNTAS
Pluchea indica (L.) Lees.
KLASIFIKASI :
Beluntas disebut Pluchea indica ( L) Lee, atau Baccharisindica L. termasuk ke dalam famili Compositae. Tanaman ini dikenal dengan nama daerah beluntas, luntas, baruntas atau lamutasa.

SIFAT KIMIAWI :
Tumbuhan ini kaya dengan berbagai kandungan kimia yang sudah diketahui, a. l : alkaloid danminyak atsiri.

EFEK FARMAKOLOGIS :
Tumbuhan ini bersifat : rasanya getir, dengan bau yang khas (sengir). Daun berfungsi menambah nafsu makan (stomakik), dan membantu pencernaan.

BAGIAN TANAMAN YANG DIGUNAKAN : Efek farmakologi ini diperoleh dari penggunaan seluruh tanaman segar atau dikeringkan dan daun.
PENYAKIT YANG DAPAT DISEMBUHKAN DAN CARA PENGGUNAANYA
Berdasarkan berbagai literatur yang mencatat pengalaman secara turun-temurun dari berbagai negara dan daerah, tanaman ini dapat menyembuhkan penyakit-penyakit sebagai berikut :
1. Gangguan pencernaan pada anak-anak. Daun dicampurkan pada bubur saring. Atau dimasak dalam nasitim.
2. TBC kelenjar leher. Ekstrak batang dan daun beluntas, ekstrak gelatin dari kulit sapi, rumput laut (Laminariajaponica). Bahan-bahan ini ditim sampai lunak lalu dimakan.
3. Nyeri rematik. 15 gr akar beluntas, direbus, minum.
4. Menghilangkan bau badan. Makan sebagai lalapan.
5. Peluruhkeringat, menurunkan panas. Daun direbus atau

TANAMAN OBAT - LIDAH BUAYA

TANAMAN OBAT - LIDAH BUAYA PDF Cetak E-mail

Penilaian Pengunjung: / 6
TerjelekTerbaik 
TANAMAN  OBAT - LIDAH BUAYA

Tanaman obat – LIDAH BUAYA
Aloe vera L.

KLASIFIKASI : Lidah buaya disebut Aloevera L atau Abarbadensis Mill.,Aloe vulgaris Lamk. Termasuk ke dalam famili tumbuhan Liliaceae. Tanaman ini dikenal dengan nama daerah letah buaya (Suda) atau ilat baya (Jawa).

SIFAT KIMIAWI : Tumbuhan ini kaya dengan berbagai kandungan kimia yang sudah diketahui, antara lain : 
- Aloin, barbaloin, isobarbaloin, aloe-emodin, aloenin dan aloesin.

EFEK FARMAKOLOGIS : Dalam  farmakologi Cina dan pengobatan tradisional lain disebutkan bahwa tanaman ini memiliki sifat; pahit, dingin. Berfungsi sebagai Anti radang, pencahar (laxative), parasitide. Herba ini masuk meridian hati dan pankreas. Memperbaiki pankreas.

BAGIAN TANAMAN YANG DIGUNAKAN : Daun, bunga, akar dan pemakaian segar.

PENYAKIT YANG DAPAT DISEMBUHKAN DAN CARA PENGGUNAANYA
Berdasarkan berbagai literatur yang mencatat pengalaman-pengalaman turun-temurun dari berbagai negara dan daerah, tanaman  ini  dapat menyembuhkan  penyakit-penyakit sebagai berikut :
1. Kencing manis (DM)1 lembar lidah buaya dicuci bersih, buang durinya, dipotong-potong, rebus dengan 3 gelas air sampai menjadi 1,5 gelas. Minum 3 x ½ gelas sehabis makan.
2. Batuk rejan. Daun sekitar 15 – 18cm, direbus dan ditambah gula, minum.   
3. Syphilis. Bunga lidah buaya ditambah daging, rebus, minum.   
4. Cacingan, susah buang air kecil.  Akar kering 15-30 gr, direbus, minum.  
5. Luka terpukul, luka dalam (muntah darah). Bunga kering 10– 15 gr, direbus, minum.   
6. Kencing darah. Daun lidah buaya 15 gr diperas, ditambah 30 gr gula, tambah air beras secukupnya, minum.
7. Wasir. Daun setengah, dibersihkan durinya, dicuci, parut. Tambah ½ cangkir air panas, tambahkan 1 sendok makan madu, hangat-hangat dimakan, sehari 2 kali.
8. Sembelit. Daun separuh, cuci, buang kulit dan durinya. Isi dicincang, seduh dengan ½ cangkir air panas tambahkan 1 sendok makan madu, hangat-hangat dimakan, sehari 2 kali.

Kontra Indikasi : Wanita hamil atau sedang haid, penderita gangguan sistem pencernaan dan penderita diare, dilarang makan obat ini.
Catatan : Bila akan dikombinasikan dengan obat lain maka bahan ini jangan direbus tetapi harus dibuat pil atau bubuk. 

Obat Tradisional dan Tanaman Obat di Indonesia

Sejak ratusan tahun yang lalu, nenek moyang bangsa kita telah terkenal pandai meracik jamu dan obat-obatan tradisional. Beragam jenis tumbuhan, akar-akaran, dan bahan-bahan alamiah lainnya diracik sebagai ramuan jamu untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Ramuan-ramuan itu digunakan pula untuk menjaga kondisi badan agar tetap sehat, mencegah penyakit, dan sebagian untuk mempercantik diri. Kemahiran meracik bahan-bahan itu diwariskan oleh nenek moyang kita secara turun temurun, dari satu generasi ke generasi berikutnya, hingga ke zaman kita sekarang. Di berbagai daerah di tanah air, kita menemukan berbagai kitab yang berisi tata cara pengobatan dan jenis-jenis obat tradisional. Di Bali, misalnya, ditemukan kitab usadha tuwa, usadha putih, usadha tuju, dan usadha seri yang berisi berbagai jenis obat tradisional. Dalam cerita rakyat seperti cerita Sudamala, dikisahkan bagaimana Sudamala berhasil menyembuhkan mata pendeta Tambapetra yang buta. Demikian pula relief cerita Mahakarmmawibhangga pada kaki Candi Borobudur, menggambarkan seorang anak kecil yang sakit dan sedang diobati dua orang tabib. Salah satu relief lainnya, juga memperlihatkan kegiatan seorang tabib sedang meracik obat.
Indonesia dan Obat Tradisional

Sejak ratusan tahun yang lalu, nenek moyang bangsa kita telah terkenal pandai meracik jamu dan obat-obatan tradisional. Beragam jenis tumbuhan, akar-akaran, dan bahan-bahan alamiah lainnya diracik sebagai ramuan jamu untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Ramuan-ramuan itu digunakan pula untuk menjaga kondisi badan agar tetap sehat, mencegah penyakit, dan sebagian untuk mempercantik diri. Kemahiran meracik bahan-bahan itu diwariskan oleh nenek moyang kita secara turun temurun, dari satu generasi ke generasi berikutnya, hingga ke zaman kita sekarang.

Di berbagai daerah di tanah air, kita menemukan berbagai kitab yang berisi tata cara pengobatan dan jenis-jenis obat tradisional. Di Bali, misalnya, ditemukan kitab usadha tuwa, usadha putih, usadha tuju, dan usadha seri yang berisi berbagai jenis obat tradisional. Dalam cerita rakyat seperti cerita Sudamala, dikisahkan bagaimana Sudamala berhasil menyembuhkan mata pendeta Tambapetra yang buta. Demikian pula relief cerita Mahakarmmawibhangga pada kaki Candi Borobudur, menggambarkan seorang anak kecil yang sakit dan sedang diobati dua orang tabib. Salah satu relief lainnya, juga memperlihatkan kegiatan seorang tabib sedang meracik obat.

Demikian pula dalam tradisi Melayu, ditemukan naskah-naskah yang menyajikan resep obat-obatan. Naskah-naskah itu, antara lain memuat berbagai jamusawan, jamu sorong, jamu untuk ibu hamil dan melahirkan, obat sakit mata,obat sakit pinggang, hingga obat penambah nafsu makan. Peralihan dari zaman Hindu-Budha ke zaman Islam, telah memperkaya khazanah tradisi pengobatan dalam masyarakat kita. Berbagai buku kedokteran Islam yang ditulis dalam bahasa Arab dan Persia, telah diterjemahkan baik ke dalam bahasa Jawa maupun bahasa Melayu.Semua ini berlangsung tanpa terputus, sampai bangsa kita mengenal ilmu kedokteran dari Eropa pada zaman penjajahan.

Di tengah-tengah serbuan obat-obatan modern, jamu dan ramuan tradisional tetap menjadi salah satu pilihan bagi masyarakat kita. Tidak hanya masyarakat di pedesaan, masyarakat di perkotaan pun mulai mengkonsumsi obat-obatan tradisional ini. Diberbagai pelosok tanah air, dengan mudah kita menjumpai para penjual jamu gendong berkeliling menjajakan jamu sebagai minuman sehat dan menyegarkan. Demikian pula, kios-kios jamu tersebar merata di seluruh penjuru tanah air. Jamu dan obat-obatan tradisional, telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat kita.

Keragaman obat-obatan tradisional di tanah air, telah memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, dan kesehatan bangsa kita. Negara kita menjadi salah satu pusat tanaman obat di dunia. Ribuan jenis tumbuhan tropis, tumbuh subur di seluruh pelosok negeri. Belum semua jenis tanaman itu kita ketahui manfaat dan khasiatnya. Kita hanya berkeyakinan bahwa Tuhan menciptakan semua jenis tumbuhan itu, pastilah tidak sia-sia. Semua itu pasti ada manfaatnya. Olehkarena itu, perlu dilakukan konservasi sumber daya alam, agar jangan ada jenis tanaman yang punah. Kebakaran hutan bukan saja memusnahkan satwa dan fauna, tetapi juga menimbulkan polusi dan meningkatkan suhu pemanasan global.

Jamu dan obat tradisional, sampai saat ini belum dikembangkan secara optimal. Produksi jamu dan obat-obatan tradisional lebih banyak diproduksi oleh homeindustry. Hanya sebagian kecil jamu dan obat-obatan tradisional yang diproduksi secara masal melalui industri jamu dan obat tradisional di pabrik-pabrik. Untuk meningkatkan kualitas, mutu, dan produk jamu serta obat-obatan yang dihasilkan oleh masyarakat kita, diperlukan kerjasama seluruh pihak yang terkait.Kerjasama itu dimaksudkan agar jamu dan obat tradisional yang dihasilkan dapat bersaing, baik di pasar regional maupun global.

Beredarnya jamu dan obat-obatan yang tidak terdaftar di Badan Pengawasan Obatdan Makanan, akan merugikan konsumen. Di samping itu, secara ekonomi, beredarnya obat-obatan seperti itu justru akan merusak citra obat tradisional. Citra yang rusak akhirnya akan memukul produksi dan pemasaran obat-obatan tradisional, di dalam maupun di luar negeri. Pemerintah, terus berupaya melakukan pengawasan demi meningkatkan keamanan, mutu, dan manfaat obat tradisional. Hal ini dilakukan agar masyarakat terlindung dari obat tradisional yang dapat menimbulkan efek yang tidak diinginkan.

Melalui penelitian dan pengembangan yang cermat dan teliti, jamu dan obat-obatan tradisional dapat diarahkan untuk menjadi obat yang dapat diterima dalam pelayanan kesehatan formal. Memang harus kita akui, bahwa para dokter dan apoteker, hingga saat ini masih belum dapat menerima jamu sebagai obat yang dapat mereka rekomendasikan kepada para pasiennya. Akibatnya, pemasaran produk jamu tidak dapat menggunakan tenaga detailer seperti pada obat modern.

Akhir-akhir ini, tampak adanya trend hidup sehat pada masyarakat untuk menggunakan produk yang berasal dari alam. Oleh karena itu, jamu dan obat-obatan tradisional perlu didorong untuk menjadi salah satu pilihan pengobatan. Jamudan obat-obatan tradisional harus didorong pula untuk menjadi komoditi unggulan yang dapat memberikan sumbangan positif bagi meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Kegiatan itu juga memberikan peluang kesempatan kerja, dan mengurangi kemiskinan.

Disarikan dari Sambutan Pembukaan Musyawarah Nasional ke-5 Gabungan Pengusaha Jamu dan Obat Tradisional Indonesia oleh Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono.


Penggolongan Obat Tradisional

Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian ( galenik) atau campuran dari bahan tersebut, yang secara turun-temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman.

Obat bahan alam yang ada di Indonesia saat dapat dikategorikan menjadi 3, yaitu jamu, obat herbal terstandar, dan fitofarmaka.

  1. Jamu (Empirical based herbalmedicine)


    Logo Jamu Tradisional
    Logo Jamu Tradisional


    Jamu adalah obat tradisional yang disediakan secara tradisional, yang berisi seluruh bahan tanaman yang menjadi penyusun jamu tersebut, higienis (bebas cemaran) serta digunakan secara tradisional. Jamu telah digunakan secara turun-temurun selama berpuluh-puluh tahun bahkan mungkin ratusan tahun, Pada umumnya, jenis ini dibuat dengan mengacu pada resep peninggalan leluhur . Bentuk jamu tidak memerlukan pembuktian ilmiah sampai dengan klinis, tetapi cukup dengan bukti empiris turun temurun.

  2. Obat Herbal Terstandar (Scientificbased herbal medicine)


    Logo Obat Herbal terstandar
    Logo Obat Herbal terstandar


    Adalah obat tradisional yang disajikan dari ekstrak atau penyarian bahan alam yang dapat berupa tanaman obat, binatang, maupun mineral. Untuk melaksanakan proses ini membutuhkan peralatan yang lebih kompleks dan berharga mahal, ditambah dengant enaga kerja yang mendukung dengan pengetahuan maupun ketrampilan pembuatan ekstrak. Selain proses produksi dengan teknologi maju, jenis ini telah ditunjang dengan pembuktian ilmiah berupa penelitian-penelitian pre-klinik (uji pada hewan) dengan mengikutis tandar kandungan bahan berkhasiat, standar pembuatan ekstrak tanaman obat, standar pembuatan obat tradisional yang higienis, dan uji toksisitas akutmaupun kronis.

  3. Fitofarmaka (Clinical basedherbal medicine)


    Logo Fitofarmaka
    Logo Fitofarmaka


    Fitofarmaka adalah obat tradisional dari bahan alam yang dapat disetarakan dengan obat modern karena proses pembuatannya yang telah terstandar, ditunjang dengan bukti ilmiah sampai dengan uji klinik pada manusia dengan kriteria memenuhi syarati lmiah, protokol uji yang telah disetujui, pelaksana yang kompeten, memenuhi prinsip etika, tempat pelaksanaan uji memenuhi syarat. Dengan uji klinik akan lebih meyakinkan para profesi medis untuk menggunakan obat herbal di sarana pelayanan kesehatan. Masyarakat juga bisa didorong untuk menggunakan obat herbal karena manfaatnya jelas dengan pembuktian secara ilimiah.


Mengenal Tanaman Obat Keluarga

Pengertian TOGA

Toga adalah singkatan dari tanaman obat keluarga. Tanaman obat keluarga pada hakekatnya sebidang tanah baik di halaman rumah, kebun ataupun ladang yang digunakan untuk membudidayakan tanaman yang berkhasiat sebagai obat dalam rangka memenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan. Kebun tanaman obat atau bahan obat dan selanjutnya dapat disalurkan kepada masyarakat , khususnya obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.

Pemanfaatan Tanaman Obat

Sejak terciptanya manusia di permukaan bumi, telah diciptakan pula alam sekitarnya mulai dari sejak itu pula manusia mulai mencoba memanfaatkan alam sekitarnya untuk memenuhi keperluan alam bagi kehidupannya, termasuk keperluan obat-obatan untuk mengatasi masalah-masalah kesehatan. Kenyataan menunjukkan bahwa dengan bantuan obat-obatan asal bahan alam tersebut, masyarakat dapat mengatasi masalah-masalah kesehatan yang dihadapinya. Hal ini menunjukkan bahwa obat yang berasal dari sumber bahan alam khususnya tanaman telah memperlihatkan peranannya dalam penyelenggaraan upaya-upaya kesehatan masyarakat.

Pemanfaatan TOGA yang digunakan untuk pengobatan gangguan kesehatan keluarga menurut gejala umum adalah:

  1. Demam panas
  2. Batuk
  3. Sakit perut
  4. Gatal-gatal


Jenis-jenis Tanaman Untuk TOGA

Jenis tanaman yang harus dibudidayakan untuk tanaman obat keluarga adalah jenis-jenis tanaman yang memenuhi kriteria sebagai berikut:

  1. Jenis tanaman disebutkan dalam buku pemanfaatan tanaman obat.
  2. Jenis tanaman yang lazim digunakan sebagai obat didaerah pemukiman.
  3. Jenis tanaman yang dapat tumbuh dan hidup dengan baik di daerah pemukiman.
  4. Jenis tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan lain misalnya: buah-buahan dan bumbu masak
  5. Jenis tanaman yang hampir punah
  6. Jenis tanaman yang masih liar
  7. Jenis tanaman obat yang disebutkan dalam buku pemanfaatan tanaman adalah tanaman yang sudah lazim di tanam di pekarangan rumah atau tumbuh di daerah pemukiman.


Fungsi Toga

Salah satu fungsi Toga adalah sebagai sarana untuk mendekatkan tanaman obat kepada upaya-upaya kesehatan masyarakat yang antara lain meliputi:

  1. Upaya preventif (pencegahan)
  2. Upaya promotif (meniungkatkan derajat kesehatan)
  3. Upaya kuratif (penyembuhan penyakit)


Selain fungsi diatas ada juga fungsi lainnya yaitu:

  1. Sarana untuk memperbaiki status gizi masyarakat, sebab banyak tanaman obat yang dikenal sebagai tanaman penghasil buah-buahan atau sayur-sayuran misalnya lobak, saledri, pepaya dan lain-lain.
  2. Sarana untuk pelestarian alam.
  3. Apabila pembuatan tanaman obat alam tidak diikuti dengan upaya-upaya pembudidayaannya kembali, maka sumber bahan obat alam itu terutama tumbuh-tumbuhan akan mengalami kepunahan.
  4. Sarana penyebaran gerakan penghijauan.
  5. Untuk menghijaukan bukit-bukit yang saat ini mengalami penggundulan, dapat dianjurkan penyebarluasan penanaman tanaman obat yang berbentuk pohon-pahon misalnya pohon asam, pohon kedaung, pohon trengguli dan lain-lain.
  6. Sarana untuk pemertaan pendapatan.
  7. Toga disamping berfungsi sebagai sarana untuk menyediakan bahan obat bagi keluarga dapat pula berfungsi sebagai sumber penghasilan bagi keluarga tersebut.
  8. Sarana keindahan.


Dengan adanya Toga dan bila di tata dengan baik maka hal ini akan menghasilkan keindahan bagi orang/masyarakat yang ada disekitarnya. Untuk menghasilkan keindahan diperlukan perawatan terhadap tanaman yang di tanam terutama yang ditanam di pekarangan rumah.


PETUNJUK PENGGUNAAN TANAMAN OBAT

Dalam menggunakan tumbuhan obat, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sehingga hasil pengobatan yang maksima. Bacalah dengan seksama semua petunjuk seputar timbuhan obat di bawah ini.

  1. A. WAKTU PENGUMPULAN

    Guna mendapatkan bahan yang terbaik dari tumbuhan obat, perlu diperhatikan saat-saat pengumpulan atau pemetikan bahan berkhasiat.



    Berikut ini pedoman waktu pengumpulan bahan obat secara umum.

    • Daun dikumpulkan sewaktu tanaman berbunga dan sebelum buah menjadi masak.
    • Bunga dikumpulkan sebelum atau segera setelah mekar.
    • Buah dipetik dalam keadaan masak.
    • Biji dikumpulkan dari buah yan g masak sempurna.
    • Akar, rimpang (rhizome), umbi (tuber), dan umbi lapis (bulbus) dikumpulkan sewaktu proses tumbuhan berhenti.


  2. PENCUCIAN DAN PENGERINGAN

    Bahan obat yang sudah dikumpulkan segera dicuci bersih, sebaiknya dengan air yang mengalir. Setelah bersih, dapat segera dimanfaatkan bila diperlukan pemakaian yang bahan segar. Namun, bisa pula dikeringkan untuk disimpan dan digunakan bila sewaktu-waktu dibutuhkan.

    Pengeringan bertujuan untuk mengurangi kadar air dan mengcegah pembusukan oleh cendawan atau bakteri. Dengan demikian, bahan dapat disimpan lebih lama dalam stoples atau wadah yang tertutup rapat. Bahan kering juga mudah dihaluskan bila ingin dibuat serbuk.

    Berikut ini cara mengeringkan bahan obat :

    • Bahan berukuran besar dan banyak mengandung air dapat dipotong-potong seperlunya terlebih dahulu.
    • Pengeringan bisa langsung dibawah sinar matahari, atau memakai pelindung seperti kawat halus jika menghendaki pengeringan yang tidak terlalu cepat.
    • Pengeringan bisa juga dilakukan dengan mengangin-anginkan bahan ditempat yang teduh atau di dalam ruang pengering yang aliran udaranya baik.


  3. SIFAT DAN CITA RASA

    Didalam Traditional Chinese Pharmacology dikenal 4 macam sifat dan 5 macam cira rasa tumbuhan obat, yang merupakan bagian dari cara pengobatan tradisional timur. Adapun keempat macam sifat tumbuhan obat itu ialah dingin, panas, hangat, dan sejuk. Tumbuhan obat yang sifatnya panas dan hangat dipakai untuk pengobatan sindroma dingin, seperti pasien yang takut dingin, tangan dan kaki dingin, lidah pucat atau nadi lambat. Tumbuhan obat yang bersifat dingin dan sejuk digunakan untuk pengobatan sindroma panas, seperti demam, rasa haus, warna kencing kuning tua, lidah merah atau denyut nadi cepat.

    Lima macam cita rasa dari tumbuhan obat ialah pedas, manis, asam, pahit, dan asin. Cita rasa ini digunakan untuk tujuan tertentu karena selain berhubungan dengan organ tubuh, juga mempunyai khasiat dan kegunaan tersendiri. Misalnya rasa pedas mempunyai sifat menyebar dan merangsang. Rasa manis berkhasiat tonik dan menyejukan. Rasa asam berkhasiat mengawetkan dan pengelat. Rasa pahit dapat mengilangkan panas dan lembab. Sementara rasa asin melunakkan dan sebagai pencahar. Kadang-kadang ada juga yang menambahkan cita rasa yang keenam, yaitu netral atau tawar yang berkhasiat sebagai peluruh kencing.


  4. CARA MEREBUS RAMUAN OBAT

    Perebusan umumnya dilakukan dalam pot tanah, pot keramik, atau panic email,. Pot keramik dapat dibeli di took obat tradisional Tionghoa. Panic dari besi, alumunium atau kuningan sebaiknya tidak digunakan untuk merebus. Hal ini diingatkan karena bahan tersebut dapat menimbulkan endapan, konsentrasi larutan obat yang rendah, terbentuknya racun atau menimbulkan efek samping akibat terjadinya reaksi kimia dengan bahan obat.

    Gunakan air yang bersih untuk merebus. Sebaiknya digunakan air tawar, kecuali ditentukan lain. Cara merebus bahan sebagai berikut. Bahan dimasukkan ke dalam pot tanah. Masukkan air sampai bahan terendam seluruhnya dan permukaan air sekitar 30 mm diatasnya. Perebusan dimulai bila air telah meresap kedalam bahan ramuan obat.

    Lakukan perebusan dengan api sesuai petunjuk pembuatan. Apabila nyala api tidak ditentukan, biasanya perebusan dilakukan dengan api besar sampai airnya mendidih. Selanjutnya api dikecilkan untuk mencegah air rebusan meluap atau terlalu cepat kering. Meski demikian, adakalanya api besar dan api kecil digunakan sendiri-sendiri sewaktu merebus baha obat. Sebagai contoh, obat yang berkhasiat tonik umumnya direbus dengan api kecil sehingga zat berkhasiatnya dapat secara lengkap dikeluarkan dalam air rebusan. Demikian pula tumbuhan obat yang mengandung racun perlu direbus dengan api yang kecil dalam waktu yang agak lama, sekitar 3-5 jam untuk mengurangi kadar racunnya. Nyala api yang besar digunakan untuk ramuan obat yang dimaksudkan agar pendidihan menjadi cepat dan penguapan berlebih dari zat yang merupakan komponen aktif tumbuhan dapat dicegah.


  5. WAKTU MINUM OBAT

    Bila tidak terdapat petunjuk pemakaian, biasanya obat diminum sebelum makan kecuali obat tersebut merangsang lambung maka diminum setelah makan. Obat berkhasiat tonik diminum sewaktu perut kosong, dan obat berkhasiat sedative diminum sewaktu ingin tidur. Pada penyakit kronis diminum sesuai jadwal secara teratur. Rebusan obat bisa diminum sesering mungkin sesuai kebutuhan atau diminum sebagai pengganti teh.


  6. CARA MINUM OBAT

    Obat biasanya diminum satu dosis sehari yang dibagi untuk 2-3 kali minum. Umumnya diminum selagi hangat, terutama untuk pengobatan sindroma luar. Setelah minum obat, pakailah baju tebal atau tidur berselimut supaya tubuh tetap hangat dan mudah mengeluarkan keringat.

    Untuk pengobatan sindroma panas, obat diminum dalam keadaan dingin. Sebaliknya untuk pengobatan sindroma dingin obat diminum dalam keadaan hangat. Obat yang sedikit toksik, diminum sedikit demi sedikit tetapi sering. Tambahkan dosisnya secara bertahap sehingga efek pengobatan tercapai.


  7. LAMA PENGOBATAN

    Tumbuhan obat yang masih berupa simplisia, hasil pengobatannya tampak lambat, namun sifatnya konstruktif atau membangun. Hal ini berbeda dengan obat kimiawi yang hasil pengobatannya terlihat cepat namun destruktif. Oleh karena itu, obat yang berasal dari tumbuhan tidak dianjurkan penggunaannya untuk penyakit-penyakit infeksi akut. Tumbuhan obat lebih diutamakan untuk memelihara kesehatan dan pengobatan penyakit kronis yang tidak dapat disembuhkan dengan obat kimiawi, atau memerlukan kombinasi antara obat kimiawi dengan obat dari tumbuhan berkhasiat.





Baca juga Artikel tentang Tanaman, Tanaman Obat, dan Obat-obat Tradisional Lainnya :




Source : http://www.tanaman-obat.com/
Penilaian Pengunjung: / 7
TerjelekTerbaik 
TANAMAN  OBAT - SAMBILOTO

 Tanaman obat SAMBILOTO
Andrographis paniculata (Burm.f) Nees

PENYAKIT YANG DAPAT DISEMBUHKAN DAN CARA PENGGUNAANYA
Berdasarkan berbagai literatur yang mencatat pengalaman secara turun-temurun dari berbagai negara dan daerah, tanaman ini dapat menyembuhkan penyakit-penyakit sebagai berikut :
1. Typhus abdominalis. Daun segar 10  - 15 lembar, godok, + madu, minum. (Saran 3x1 kapsul/hr)
2. Disentri basiler/diare. Daun 9 - 15 gram  kering, digodok untuk dua kali minum. (Saran 3x1 kaps/hr)
3. Flu, sakit kepala,  panas. Minum bubuk tanaman, sehari tiga kali @ 1 gram. (Saran 3x1 kaps/hari)
4. Influenza, radang paru. Bubuk daun kering, sehari 3 - 4 kali @ 3gram. (Saran 3x3 kapsul/hari)
5. Radang saluran napas, radang paru. Daun kering, 9gram, godok, minum. (Saran 3x3 kaps/hari)
6. TBC paru. Daun kering digiling menjadi bubuk, diaduk dengan madu dan dibuat pil dengan diameter  0,5cm.  Sehari 2-3 kali @ 15-30   pil, diminum dengan air matang.   (Saran 3x1 kaps/hari)
7. Batukrejan. Daun 3 lembar diseduh, campur madu. Minum sehari 3 X. (Saran3x1 kapsul/hari)
8. Darah tinggi. Daun 5 - 7 lembar diseduh, monum, sehari beberapa kali. (Saran3x 1 kaps /hari)
9. Infeksimulut, tonsilitis. Bubuk daun kering 3-4,5 gram, campur madu, minum. (Saran 3x1 kaps/hr)
10. Pharyngitis. Herba segar 9 gram, dikunyah dan ditelan.
11. Infeksi telinga tengah (OMA). Herba segar 9 - 15g, digodok dan diambil airnya untuk tetes telinga.
12. Kencing manis. Setengah genggam daun digodok, 10cm batang brotowali, segenggam daun kumis kucing. Direbus dalam 3 gelas air jadikan 2 1/4 gelas. Dinginkan saring, minum sehabis makan. Sehari 3 kali 3/4 gelas. (Saran3x2 kapsul per hari, minum banyak air)
13. Kencing nanah (Gonorrhoea). Tanaman 3 dicuci, digodok dengan 4 gelas 2 1/4 gelas. Saring, minum dengan madu. Sehari 3 x  3/4 gelas. (Saran 3x3 kapsul per hari, minum banyak air)
14. Digigit ular berbisa. Turapkan daun dan tembakau yang dilumatkan, dan minum rebusan daun.
15. Kudis. Tumbuk daun + belerang, lumurkan. Minum rebusan 5 lembar daun sendok dan 7 daun sambiloto segar, saring, minum sehari sekali.
16. Luka bakar. Bubuk daun diaduk dengan minyak kelapa, balurkan atau kompres dengan godokan daun segar.
17. Air rebusan daun sambiloto dipakai untuk membangkitkan nafsu  makan.
18. Obat demam. Minum perasan daun, dan tempelkan daun ke badan. (Saran3x1 kapsul per hari)
19. Disentri. Segenggam daun sambiloto kering dan air segenggam,rebus,  minum.
20. Kanker, Penyakit trophoblastik dan hamil anggur. Obat suntik, infus atau tablet dari sari sambiloto.
21. Hepatoprotektor. 5 – 10 g daun sambiloto kering, direbus dan diminum airnya.
22. Kolesterol dan asamurat. (Saran 3x1 kapsul per hari)

PERINGATAN- PERHATIAN : Ekstrak Sambiloto mempunyai kemungkinan efek sinergis dengan Isoniacid. Uji in Vivo (pada hewan) memberi kemungkinan bahwa sambiloto berefek abortifasien dengan demikian tidak boleh diberikan selama masa kehamilan. Efek rasa pahit; mual, muntah.
ANAMAN OBAT - SAMBILOTO PDF Cetak E-mail
Penilaian Pengunjung: / 7
TerjelekTerbaik 
TANAMAN  OBAT - SAMBILOTO

 Tanaman obat SAMBILOTO
Andrographis paniculata (Burm.f) Nees

PENYAKIT YANG DAPAT DISEMBUHKAN DAN CARA PENGGUNAANYA
Berdasarkan berbagai literatur yang mencatat pengalaman secara turun-temurun dari berbagai negara dan daerah, tanaman ini dapat menyembuhkan penyakit-penyakit sebagai berikut :
1. Typhus abdominalis. Daun segar 10  - 15 lembar, godok, + madu, minum. (Saran 3x1 kapsul/hr)
2. Disentri basiler/diare. Daun 9 - 15 gram  kering, digodok untuk dua kali minum. (Saran 3x1 kaps/hr)
3. Flu, sakit kepala,  panas. Minum bubuk tanaman, sehari tiga kali @ 1 gram. (Saran 3x1 kaps/hari)
4. Influenza, radang paru. Bubuk daun kering, sehari 3 - 4 kali @ 3gram. (Saran 3x3 kapsul/hari)
5. Radang saluran napas, radang paru. Daun kering, 9gram, godok, minum. (Saran 3x3 kaps/hari)
6. TBC paru. Daun kering digiling menjadi bubuk, diaduk dengan madu dan dibuat pil dengan diameter  0,5cm.  Sehari 2-3 kali @ 15-30   pil, diminum dengan air matang.   (Saran 3x1 kaps/hari)
7. Batukrejan. Daun 3 lembar diseduh, campur madu. Minum sehari 3 X. (Saran3x1 kapsul/hari)
8. Darah tinggi. Daun 5 - 7 lembar diseduh, monum, sehari beberapa kali. (Saran3x 1 kaps /hari)
9. Infeksimulut, tonsilitis. Bubuk daun kering 3-4,5 gram, campur madu, minum. (Saran 3x1 kaps/hr)
10. Pharyngitis. Herba segar 9 gram, dikunyah dan ditelan.
11. Infeksi telinga tengah (OMA). Herba segar 9 - 15g, digodok dan diambil airnya untuk tetes telinga.
12. Kencing manis. Setengah genggam daun digodok, 10cm batang brotowali, segenggam daun kumis kucing. Direbus dalam 3 gelas air jadikan 2 1/4 gelas. Dinginkan saring, minum sehabis makan. Sehari 3 kali 3/4 gelas. (Saran3x2 kapsul per hari, minum banyak air)
13. Kencing nanah (Gonorrhoea). Tanaman 3 dicuci, digodok dengan 4 gelas 2 1/4 gelas. Saring, minum dengan madu. Sehari 3 x  3/4 gelas. (Saran 3x3 kapsul per hari, minum banyak air)
14. Digigit ular berbisa. Turapkan daun dan tembakau yang dilumatkan, dan minum rebusan daun.
15. Kudis. Tumbuk daun + belerang, lumurkan. Minum rebusan 5 lembar daun sendok dan 7 daun sambiloto segar, saring, minum sehari sekali.
16. Luka bakar. Bubuk daun diaduk dengan minyak kelapa, balurkan atau kompres dengan godokan daun segar.
17. Air rebusan daun sambiloto dipakai untuk membangkitkan nafsu  makan.
18. Obat demam. Minum perasan daun, dan tempelkan daun ke badan. (Saran3x1 kapsul per hari)
19. Disentri. Segenggam daun sambiloto kering dan air segenggam,rebus,  minum.
20. Kanker, Penyakit trophoblastik dan hamil anggur. Obat suntik, infus atau tablet dari sari sambiloto.
21. Hepatoprotektor. 5 – 10 g daun sambiloto kering, direbus dan diminum airnya.
22. Kolesterol dan asamurat. (Saran 3x1 kapsul per hari)

PERINGATAN- PERHATIAN : Ekstrak Sambiloto mempunyai kemungkinan efek sinergis dengan Isoniacid. Uji in Vivo (pada hewan) memberi kemungkinan bahwa sambiloto berefek abortifasien dengan demikian tidak boleh diberikan selama masa kehamilan. Efek rasa pahit; mual, muntah.

TANAMAN OBAT - SAMBILOTO PDF Cetak E-mail
Penilaian Pengunjung: / 7
TerjelekTerbaik 
TANAMAN  OBAT - SAMBILOTO

 Tanaman obat SAMBILOTO
Andrographis paniculata (Burm.f) Nees

PENYAKIT YANG DAPAT DISEMBUHKAN DAN CARA PENGGUNAANYA
Berdasarkan berbagai literatur yang mencatat pengalaman secara turun-temurun dari berbagai negara dan daerah, tanaman ini dapat menyembuhkan penyakit-penyakit sebagai berikut :
1. Typhus abdominalis. Daun segar 10  - 15 lembar, godok, + madu, minum. (Saran 3x1 kapsul/hr)
2. Disentri basiler/diare. Daun 9 - 15 gram  kering, digodok untuk dua kali minum. (Saran 3x1 kaps/hr)
3. Flu, sakit kepala,  panas. Minum bubuk tanaman, sehari tiga kali @ 1 gram. (Saran 3x1 kaps/hari)
4. Influenza, radang paru. Bubuk daun kering, sehari 3 - 4 kali @ 3gram. (Saran 3x3 kapsul/hari)
5. Radang saluran napas, radang paru. Daun kering, 9gram, godok, minum. (Saran 3x3 kaps/hari)
6. TBC paru. Daun kering digiling menjadi bubuk, diaduk dengan madu dan dibuat pil dengan diameter  0,5cm.  Sehari 2-3 kali @ 15-30   pil, diminum dengan air matang.   (Saran 3x1 kaps/hari)
7. Batukrejan. Daun 3 lembar diseduh, campur madu. Minum sehari 3 X. (Saran3x1 kapsul/hari)
8. Darah tinggi. Daun 5 - 7 lembar diseduh, monum, sehari beberapa kali. (Saran3x 1 kaps /hari)
9. Infeksimulut, tonsilitis. Bubuk daun kering 3-4,5 gram, campur madu, minum. (Saran 3x1 kaps/hr)
10. Pharyngitis. Herba segar 9 gram, dikunyah dan ditelan.
11. Infeksi telinga tengah (OMA). Herba segar 9 - 15g, digodok dan diambil airnya untuk tetes telinga.
12. Kencing manis. Setengah genggam daun digodok, 10cm batang brotowali, segenggam daun kumis kucing. Direbus dalam 3 gelas air jadikan 2 1/4 gelas. Dinginkan saring, minum sehabis makan. Sehari 3 kali 3/4 gelas. (Saran3x2 kapsul per hari, minum banyak air)
13. Kencing nanah (Gonorrhoea). Tanaman 3 dicuci, digodok dengan 4 gelas 2 1/4 gelas. Saring, minum dengan madu. Sehari 3 x  3/4 gelas. (Saran 3x3 kapsul per hari, minum banyak air)
14. Digigit ular berbisa. Turapkan daun dan tembakau yang dilumatkan, dan minum rebusan daun.
15. Kudis. Tumbuk daun + belerang, lumurkan. Minum rebusan 5 lembar daun sendok dan 7 daun sambiloto segar, saring, minum sehari sekali.
16. Luka bakar. Bubuk daun diaduk dengan minyak kelapa, balurkan atau kompres dengan godokan daun segar.
17. Air rebusan daun sambiloto dipakai untuk membangkitkan nafsu  makan.
18. Obat demam. Minum perasan daun, dan tempelkan daun ke badan. (Saran3x1 kapsul per hari)
19. Disentri. Segenggam daun sambiloto kering dan air segenggam,rebus,  minum.
20. Kanker, Penyakit trophoblastik dan hamil anggur. Obat suntik, infus atau tablet dari sari sambiloto.
21. Hepatoprotektor. 5 – 10 g daun sambiloto kering, direbus dan diminum airnya.
22. Kolesterol dan asamurat. (Saran 3x1 kapsul per hari)

PERINGATAN- PERHATIAN : Ekstrak Sambiloto mempunyai kemungkinan efek sinergis dengan Isoniacid. Uji in Vivo (pada hewan) memberi kemungkinan bahwa sambiloto berefek abortifasien dengan demikian tidak boleh diberikan selama masa kehamilan. Efek rasa pahit; mual, muntah.