Namun
bagi masyarakat Dieng, sebuah desa di salah satu dataran tinggi di
Kabupaten Wonosobo, Jateng tak kuat beli Viagra tak masalah. Kata
pepatah, tak ada rotan akar pun jadi, tak ada viagra, Purwaceng pun
jadi.
Mengapa?
Sebab Purwaceng ternyata juga dipercaya mempunyai khasiat khusus untuk
keperkasaan laki-laki. Bahkan, jauh sebelum obat kuat impor marak
seperti sekarang, Purwaceng merupakan alternatif utama yang dipakai di
sekitar Jateng.
Kini,
Purwaceng memang harus bersaing ketat dengan produk jamu dan obat yang
diolah secara modern. Tetapi di tempat asalnya Kabupaten Wonosobo,
Purwaceng masih banyak diperjualbelikan di sudut-sudut kota.
Untuk Kesehatan
Purwaceng
merupakan suatu jenis tumbuhan yang banyak hidup di dataran tinggi
Dieng. Purwaceng dengan nama latin Pimpinella Fruacan merupakan jenis
tumbuhan obat atau simplisia nabati, sehingga banyak dimanfaatkan untuk
kesehatan. Tanaman purwaceng adalah sejenis ginseng yang hanya hanya
terdapat di Dataran Tinggi Dieng Kabupaten Wonosobo. Jenis tanaman ini
memiliki akar yang merambat-rambat.
Dari
data yang dikeluarkan Dinas Pariwisata (Diparta) Kabupaten Wonosobo,
Purwaceng hidup pada ketinggian 2000-2500 meter di atas permukaan laut
(mdpl). Menurut Kepala Subdin Pemasaran Diparta Kabupaten Drs Rustanto
AL, tanaman purwaceng cukup sulit didapatkan. ”Tanamannya memang
nylempit-nylempit (tersembunyi, red) di pegunungan yang cukup
tinggi,”ujarnya.
Kehebatan
Purwaceng yang sudah dirasakan penduduk sekitar memang menjadi satu
‘rahasia umum’ di kalangan kaum adam. Tidak ada konfirmasi mengapa
puraceng hanya khusus untuk pria. ”Memang yang saya tahu, purwaceng
khusus untuk kejantanan seorang laki-laki,”kata Rustanto.
Cara
membuat obat dari bahan purwaceng pun gampang. Akar-akar dari tumbuhan
Purwaceng tersebut kemudian diambil. Kemudian direbus, dan airnya
tersebut diminum sebagai obat. Tetapi, bagi yang kepingin praktis,
banyak toko yang menjual dalam bentuk sachet. ”Ini yang namanya
Purwaceng. Nama produknya sama dengan nama tumbuhannya, purwaceng,”ujar
Suprianto, sambil menunjukkan purwaceng yang dibungkus plastik kecil
dengan warna coklat agak kehitaman. ”Tinggal diseduh dan langsung
diminum, pasti jos,”katanya setengahbercanda.
Tanaman Liar
Berbagai
keterangan yang berhasil dihimpun SH menjelaskan, purwaceng sendiri
banyak tumbuh liar di hutan. Selain menambah keperkasaan pria, purwaceng
juga mujarab untuk menghangatkan tubuh, menyegarkan syaraf dan otot,
membuat tenaga seperti muda lagi, membuang rasa letih serta melancarkan
air seni.
Wartiman
(47), seorang penduduk setempat mengaku sering minum Purwaceng jika
menjelang malam apalagi jika harus memberi nafkah batin kepada istrinya.
”Setelah minum ini badan yang pegel linu dan capai menjadi segar dan
bergairah,” ungkapnya sehabis minum ramuan tanaman itu di salah satu
kedai jamu.
Salah
seorang penjaga toko, Suprianto (33), yang punya dagangan purwaceng
menuturkan, beberapa tahun belakangan purwaceng memang semakin
ditinggalkan.
”Mungkin
karena sudah banyak obat dan jamu lain. Lagian kan purwaceng tak pernah
diiklankan. Ya lihat saja, misalnya iklan siap lembur, atau jamu
lainnya kan sering muncul di TV. Jadi ya, akhirnya banyak orang mencari
yang ada di televisi tersebut,”kata Suprianto.
Tetapi,
katanya, sebagian juga masih membeli Purwaceng. Menurutnya, harganya
memang cukup murah, hanya Rp 1000 per bungkus kecil. Apakah laku? ”Jika
dibilang nggak laku ya laku. Tapi kalau dibilang laku ya nggak terlalu.
Pokoknya lumayan lah,”katanya sambil mengatakan bahwa dia tak tahu
menahu soal berapa banyak yang laku dijual tiap bulannya.
Itulah
purwaceng, yang kemudian banyak dibudidayakan masyarakat dataran tinggi
Dieng. Yang pasti, ‘viagra’ dari dataran tinggi Dieng ini harus
bersaing ketatdengan produk lain yang digeber dengan iklan di televisi.
(SH/lilik darmawan) |
Purwaceng, ”Viagra Tradisional” dari Kawasan Wisata Dieng
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.